Novel Abnormal State Skill Chapter 392

392 - n o a l t e r n a t i v e


Bisa dibilang… dia meledak.

Karapas keras yang membungkus tubuhnya hancur berkeping-keping, disusul oleh semburan darah merah tua.

Bagian daging putih di balik cangkang itu pun ikut meledak, tercerai-berai ke segala arah.

Semua lengannya—yang telah tercabik—jatuh ke tanah.

Bahkan kakinya yang tersisa dari lutut ke bawah, ambruk seperti menara miring, runtuh begitu saja.

Sisa-sisa tubuh Yomibito... setelah mengeluarkan asap tipis, mulai meleleh dan lenyap.

Berbeda dengan para Dewa, Pelayan Ilahi akan larut dan menghilang begitu menerima luka yang mematikan, sama seperti Sakramen.

Dengan kata lain———itulah pertanda kematian mereka.

Dinding hitam legam yang sebelumnya menghalangi jalan kami pun ikut mencair.

Sejak dinding itu muncul, Yomibito berhenti menggunakan serangan pilar.

Mungkin karena pilar-pilar itu digunakan untuk menciptakan dinding penghalang itu sendiri, ia tak lagi bisa menggunakannya sebagai serangan.

Tapi apa sebenarnya alasan mereka begitu gigih mencegah kami melarikan diri, bahkan sampai rela kehilangan kemampuan menyerang…?

Apakah itu perintah langsung dari Vysis agar kami berdua dipastikan mati?

Atau ada alasan lain…?

Tentu saja, alasan yang sebenarnya masih tetap menjadi misteri.

Namun berkat alasan itulah———

Kami terbebas dari serangan pilar selama pertempuran ini.

[Kita... berhasil…]

Itsuki—yang tangannya masih terangkat setengah, mengucapkan itu dengan suara pelan.

Namun saat itu juga...

[! Kakak!? Lengan kananmu...!]

Semuanya, dari siku kananku ke bawah... hilang.

Apakah serangannya sempat memantul balik tepat sebelum aku mengaktifkan skill-ku?

Karena aku tak bisa merasakan sakit, aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuhku.

Mungkin karena itulah, aku tak merasa apa-apa.

Tapi yah... tubuhku pasti sedang berteriak kesakitan.

Keringat mengalir dari pipiku, dan rambutku yang berantakan menempel di wajah.

Aku mengeluarkan seutas tali dari saku pakaian Fly Knight-ku, lalu mengikatnya di pangkal lengan untuk menghentikan pendarahan.

[Tak apa... Untungnya, aku tak merasa sakit...]

Awalnya, alasan aku meminta <Queen Bee> dari Asagi bukan untuk hal seperti ini.

Aku tak pernah membayangkan efeknya akan berguna untuk menciptakan celah dalam pertahanan musuh.

Dalam pertempuran ini...

Dengan banyaknya luka robek—dan kehilangan satu lenganku...

(Tidak...)

Yang hilang dari kami... cuma satu lengan.

Yang terpenting———aku berhasil...

...menyelamatkan adikku.

Bagiku, itu sudah lebih dari cukup.

[Sudah selesai, Itsuki.]

[U-Uhn...]

Itsuki menonaktifkan wujud <Zero>-nya.

Sambil melirik kepala Yomibito yang tergeletak di tanah, aku bertanya...

[...Bagaimana denganmu? Masih bisa bertarung?]

[Ah—Err... Mungkin tidak bisa... Sebenarnya, MP-ku sudah habis...]

MP Itsuki telah turun menjadi nol.

Saat <Zero> aktif, tidak ada konsumsi MP.

Namun begitu dinonaktifkan, Status Correction yang selama ini menopangnya menyedot seluruh MP yang tersisa.

Tampaknya hanya MP dari efek Status Correction yang terpakai saat batasnya dicapai.

Karena kesadarannya masih jernih, berarti masih ada sedikit MP tersisa di tubuhnya.

Tapi, yang habis bukan hanya MP-nya.

Itsuki sendiri sudah sangat kelelahan.

Selain itu———

[Aku juga... sepertinya tugasku di pertarungan terakhir ini sudah selesai...]

Kakiku tiba-tiba kehilangan tenaga, dan tubuhku mulai ambruk.

[Kakak!]

Itsuki bergegas menangkapku sebelum wajahku mencium tanah.

Aku akhirnya berlutut, bersandar pada tubuh Itsuki.

[Kita... sudah selesai di sini.]

[Kita sudah melakukan cukup banyak, kan...? Kita berdua...]

[Kita berhasil mencegah Pelayan Ilahi itu bertemu dengan para penyusup lainnya———Kuharap begitu. Hanya itu saja sudah jadi kontribusi besar...]

[Uhn———Uhn.]

Mungkin...

Kalau itu Mimori Touka atau Sogou Ayaka, mereka bisa mengalahkan Yomibito dengan lebih mudah?

Sesaat, wajah mereka terlintas di benakku.

[………………]

Saat kulihat lagi, hanya ada satu mata emas yang tersisa di wajah Yomibito.

Satu mata emas, tak bernyawa.

Di mata itu, bayangan kami—dua tubuh yang babak belur—terpantul.

Dan akhirnya———mata emas itu pun ikut menguap dan lenyap.

Masih bersandar pada Itsuki, aku memeluknya dengan lengan kiriku yang tersisa.

[Sekali lagi... kau luar biasa, Itsuki. Kita bisa memenangkan pertarungan ini melawan Yomibito... semua berkat dirimu.]

Itsuki membalas pelukanku.

[Bukan begitu... Kita menang bersama... berdua. Kakak bilang sendiri, kan? Kita ini satu kesatuan... sniff...]

[...Dasar, anak ini... nangis lagi. Tapi yah... baiklah. Untuk saat ini, aku akan mengakui semua tentang dirimu...]

Itsuki mulai menangis.

Kami berdua saling memeluk, berlutut di atas tanah—dan aku mengelus lembut punggungnya.

[Kalau nanti kita kembali ke dunia asal...]

[Mmm.]

[Kita coba banyak hal bersama-sama, ya?]

[Mmm.]

[Kalau begitu———...istirahat dulu sebentar?]

Sambil menenangkan Itsuki, aku memeluknya dengan lembut.

Tubuh kami saling menopang, tak bergerak dari tempat itu.

Kami tetap seperti itu untuk beberapa saat.

Entah hanya beberapa menit… atau bahkan lebih singkat.

Tapi saat itu———

Dengan mata terpejam dalam pelukan satu sama lain, benak kami melayang di waktu kami sendiri.

Kemudian, Itsuki berbicara pelan, nyaris seperti bisikan.

[Umm, Kakak...]

[Hmm?]

[Aku... tadi... nggak bisa dengar suaramu, maksudku...]

Itsuki menggumamkan kata-kata itu dengan malu-malu, lalu melanjutkan.

[Jadi, umm... aku ingin... mendengarnya lagi... dengan benar...]

Sebagai anak kembar, kami adalah dua jiwa yang saling terhubung.

Mungkin cuma firasat, tapi kami bisa sedikit saling memahami keinginan satu sama lain.

Karena itu———

Aku langsung tahu apa yang diinginkan Itsuki.

Lagipula———

Bagi kami berdua———

Satu sama lain adalah belahan jiwa yang tak tergantikan.

Maka, sambil tersenyum lembut, aku berkata:


[Aku mencintaimu.]

Post a Comment for "Novel Abnormal State Skill Chapter 392"